Masya Allah, Sholat Shubuh sebagai Terapi Paru-paru
sumber : islampos

SEPERTI kita ketahui, waktu pelaksanaan shalat shubuh adalah sejak
terbit fajar sampai hampir terbit matahari. Pada saat manusia
beristirahat secara jasmaniah, semua aktivitas otot dan persendian tubuh
mengalami masa pasif. Ini membantu otot-otot otonomik pada organ-organ
viscera dan semua sistem saraf yang terus bekerja dapat beristirahat
lebih maksimal. Begitu juga dengan otak, yang mengalami penerangan
pikiran secara alamiah.
Setelah masa istirahat tersebut, ketika kita bangun pagi-pagi saat
shubuh, mulai aktiflah semua otot penggerak pada tiap persendian tubuh,
lebih banyak energi mengalir, dan juga terjadi peregangan pada tiap
persendian terutama bagian pada sendi-sendi ruas tulang belakang. Di
samping itu, ada beberapa bagian tubuh penting yang menjadi aktif pada
saat kita melakukan ibadah shalat shubuh, seperti telah dijelaskan
sebelumnya.
Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem
pernapasan dalam paru-paru. Ini sesuai dengan waktu pagi hari karena
pada saat itu udara masih bersih. Dengan bangun pada waktu shubuh,
dimulailah terapi untuk membersihkan paru-paru dari sisa-sisa oksigen
yang kita hirup pada malam hari.
Penelitian mutakhir dalam ilmu medis barat juga mengungkapkan manfat
kebiasaan bangun pada waktu shubuh. Ditemukan bahwa pada dini hari
sekitar pukul 3.00 sampai 5.00 terjadi proses detoksin (pembuangan zat
racun) di bagian paru-paru. Oleh karena itu, biasanya selama durasi
waktu ini, penderita batuk akan mengalami batuk yang hebat. Ini karena
proses pembersihan (detoksin) telah mencapai saluran pernapasan.
Penelitian ini menegaskan bahwa penjagaan pola makan dan pengaturan
aktivitas sesuai dengan waktu metabolisme tubuh sangat penting agar
tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak
berguna sesuai dengan jadwalnya.
Paru-paru dan usus besar merupakan organ yang berpasangan. Usus besar
merupakan pengatur panas dalam perut. Jantung termasuk organ yang
memiliki sifat panas. Apabila jantung memiliki panas yang berlebihan,
dengan pernapasan yang dilakukan pada saat udara benar-benar bersih,
kita dapat mengarahkan panas jantung ke paru-paru dan dengan demikian
mendinginkan panas di dalam perut.
Paru-paru merupakan organ pertama yang merasakan perubahan cuaca.
Jika paru-paru tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan,
akan timbul beberapa akibat, semisal masuk angin. Paru-paru memasukkan
udara dari luar melalui hidung, yang bertugas mengambil oksigen. Di
dalam oksigen terdapat ion-ion medan energi dari udara yang bertanggung
jawab menjaga keadaan tubuh.
Di samping itu, ion-ion ini juga membangkitkan energi pelindung tubuh
yang terus-menerus menjadi semacam perisai yang mengelilingi tubuh
kita. Paru-paru juga mengendalikan metabolisme yang mendistribusikan
cairan tubuh ke kulit. Paru-paru sangat peka terhadap
perubahan-perubahan emosional, khususnya jika kita sedang bersedih atau
marah, karena paru-paru merupakan bagian yang paling awal mendapat
serangan penyakit di sekitarnya, maka ia disebut juga sebagai organ
rawan.
Shubuh merupakan waktu yang tepat untuk proses terapi sistem
pernapasan pada rongga dalam paru-paru. Ini sesuai dengan waktu pagi
hari karena pada saat itu udara masih bersih.
Dalam ilmu kesehatan cina, terapi paru-paru yang paling adalah pada
pukul 3.00 sampai dengan pukul 5.00. hal ini disebabkan adanya unsur
yang saling bersinggungan antara chi atau energi manusia dan chi atau
energi alam sekitarnya. Dalam masa penyeimbangan sirkulasi energi panas
(tubuh manusia) dan energi dingin (alam sekitarnya), terjadilah proses
saling mengisi.
Dari keterangan di atas, jelaslah manfaat yang kita peroleh dengan
selalu melaksanakan shalat shubuh pada waktu pagi hari. Dengan menghirup
udara yang masih murni, ditambah melakukan wudhu dan shalat dengan
gerakan yang benar, kita telah melakukan beberapa terapi yang bermanfaat
untuk kesehatan:
1. Untuk mengerjakan shalat, kita harus bersuci dulu, baik dengan
mandi wajib (jika kita junub) maupun wudhu. Dengan demikian, kita
melakukan langkah-langakah higienis yang membersihkan badan kita baik
dari bekas-bekas jimak maupun ihtilam (mimpi basah), juga
kotoran-kotoran yang sering dikeluarkan tubuh tanpa sadar saat tidur,
seperti mazi, keringat, ingus, kotoran mata.
2. Dengan membasuh beberapa anggota tubuh dengan air, kita
menstimulasi pori-pori sekaligus saraf-saraf yang pada saat kita tidur,
relatif tak aktif. Ini menyebabkan tubuh menjadi segar, sepenuhnya
sadar, dan siap braktifitas.
3. Dengan melaksanakan gerakan-gerakan shalat, sebenarnya kita
melakukan peregangan ringan. Tubuh yang kaku, terutama persendian,
setelah beberapa jam sedikit bergerak, akan kembali lentuk.
4. Gerakan-gerakan shalat akan menstimulasi organ-organ untuk
bekerja. Pada waktu shubuh, organ yang paling mendapat manfaat adalah
paru-paru. Ini terutama disebabkan oleh sistem sirkulasi chi dan udara
yang masih bersih. []
Comments
Post a Comment